Hermione "Jean" Weasley (Granger), adalah salah satu tokoh fiksi di cerita Harry Potter. Ia merupakan sahabat dari Harry Potter dan Ron Weasley dari tahun pertamanya di Hogwarts.
Hermione adalah keturunan muggle. Atau manusia biasa yang tidak memiliki kemampuan sihir. Ia merupakan penyihir yang cerdas.
Ia sering diejek oleh Draco Malfoy, karena keturunan darahnya, dengan sebutan mudblood. Atau darah lumpur.
Di tahun pertamanya, ia membantu Harry dan Ron untuk menyelamatkan batu bertuah (Sorcere's Stone).
Sedangkan tahun keduanya, ia ikut membantu Harry dan Ron tentang kamar rahasia (Chamber of Secret). Namun, ia pun membatu. Walau akhirnya ia sembuh, dengan mandrake.
Ia tergabung dalam Dumbledore Army. Pada akhirnya, Hermione mengubah ingatan orang tuanya, bahwa mereka tidak pernah mempunyai seorang anak, dan pergi ke Mesir. Ini dikarenakan, ia ingin menghindarkan kedua orang tuanya dari bahaya.
Pada akhirnya, ia berhasil bertahan hidup. Dan menikah dengan Ron Weasley. Mempunyai 2 anak, Rose Weasley dan Hugo Weasley.
Jumat, 20 April 2012
Minggu, 15 April 2012
Ginny Weasley
Ginny mempunyai rambut coklat kemerahan (ciri khas keluarga Weasley). Ia masuk asrama Gryffindor. Ia adalah Chaser tim Quidditch Gryffindor tahun 1996-1997 dan Seeker (1996).
Ginny Weasley, tergabung dalam Dumbledore Army. Patronusnya adalah kuda.
Ia selamat pada pertempuran di Hogwarts. Dan menikah, dengan Harry Potter. Memiliki 3 orang anak, Sirius James Potter, Albus Severus Potter, dan Lily Luna Potter.
Kamis, 05 April 2012
Biodata Singkat Tokoh-Tokoh Harry Potter
Biodata Singkat Tokoh-Tokoh Harry Potter
*Sumber: Wikipedia.org
Banyak orang, sudah mengenal novel ataupun film "Harry Potter". Khusus untuk pecinta Harry Potter atau "Pottermania", akanku berikan biodata singkat beberapa tokoh Harry Potter, dengan sumber Wikipedia.org.
*******
Harry "James" Potter
Nama: Harry James Potter.
Tanggal Lahir: 31 Juli 1980. Godric Hollow.
Keturunan: Darah Campuran.
Warna Rambut: Hitam.
Orang Tua: James Potter (Ayah).
Lily Potter nee Evans (Ibu).
Pertama Muncul: Harry Potter and the Sorcere's Stone.
Pemeran : Daniel Jacob Radcliffe.
Hermione "Jean" Granger
Nama: Hermione Jean Granger.
Tanggal Lahir: 19 September 1979.
Keturunan: Muggle.
Warna Rambut: Coklat.
Orang tua: Mr.Granger (Ayah).
Mrs.Granger (Ibu).
Pertama Muncul: Harry Potter and the Sorcere's Stone.
Pemeran: Emma Charlotte Duere Watson.
Ronald "Ron" Bilius Weasley
Nama: Ronald Ron Bilius Weasley.
Tanggal Lahir: 1 Maret 1980.
Keturunan: Pure-Blood.
Warna Rambut: Merah.
*Sumber: Wikipedia.org
Banyak orang, sudah mengenal novel ataupun film "Harry Potter". Khusus untuk pecinta Harry Potter atau "Pottermania", akanku berikan biodata singkat beberapa tokoh Harry Potter, dengan sumber Wikipedia.org.
*******
Harry "James" Potter
Nama: Harry James Potter.
Tanggal Lahir: 31 Juli 1980. Godric Hollow.
Keturunan: Darah Campuran.
Warna Rambut: Hitam.
Orang Tua: James Potter (Ayah).
Lily Potter nee Evans (Ibu).
Pertama Muncul: Harry Potter and the Sorcere's Stone.
Pemeran : Daniel Jacob Radcliffe.
Hermione "Jean" Granger
Nama: Hermione Jean Granger.
Tanggal Lahir: 19 September 1979.
Keturunan: Muggle.
Warna Rambut: Coklat.
Orang tua: Mr.Granger (Ayah).
Mrs.Granger (Ibu).
Pertama Muncul: Harry Potter and the Sorcere's Stone.
Pemeran: Emma Charlotte Duere Watson.
Ronald "Ron" Bilius Weasley
Nama: Ronald Ron Bilius Weasley.
Tanggal Lahir: 1 Maret 1980.
Keturunan: Pure-Blood.
Warna Rambut: Merah.
Jumat, 30 Maret 2012
Luna Lovegood (Karakter)
Luna "Lonny" Lovegood, salah satu tokoh fiksi di buku novel "Harry Potter" karangan JK.Rowling. Adalah seorang gadis, dengan penampilan dan gaya yang aneh.
Ia kerapkali menyelipkan tongkatnya, di telinganya. Untuk keamanan. Walau pun ia sering dianggap aneh, dan diejek, terkadang ia terlihat "cantik" di beberapa kesempatan.
Seperti, saat pesta Slughorn, Luna memakai gaun ungu yang berkilau. Kemudian, saat pesta pernikahan Fleur dan Bill, Luna memakai sebuah gaun kuning dengan bunga matahari, yang menyatakan kebahagiaan.
Ia terpilih sebagai komentator pertandingan Quidditch. Ia sering berkomentar dengan kata-kata yang aneh.
Ia termasuk ke dalam "Dumbledore's Army". Atau dalam bahasa Indonesia "Laskar Dumbledore".
Luna adalah sahabat dari Harry dan Ginny, yang menamakan nama tengah anak mereka "Luna", yaitu Lily Luna Potter. Ia ikut bersama Harry bersama Hermione,Ron,Neville,dan Ginny ke departermen misteri, untuk menyelamatkan Sirius Black, ayah baptis Harry.
Luna sempat ditahan oleh Walden Macnair, salah seorang pelahap maut, saat pertempuran departermen misteri.
< Luna dengan gaun kuning, di pernikahan Fleur dan Bill.
Luna di pesta Slughorn >
Mohon maaf jika ada kesalahan ketik.
Sumber: Dari berbagai sumber.
Ia kerapkali menyelipkan tongkatnya, di telinganya. Untuk keamanan. Walau pun ia sering dianggap aneh, dan diejek, terkadang ia terlihat "cantik" di beberapa kesempatan.
Seperti, saat pesta Slughorn, Luna memakai gaun ungu yang berkilau. Kemudian, saat pesta pernikahan Fleur dan Bill, Luna memakai sebuah gaun kuning dengan bunga matahari, yang menyatakan kebahagiaan.
Ia terpilih sebagai komentator pertandingan Quidditch. Ia sering berkomentar dengan kata-kata yang aneh.
Ia termasuk ke dalam "Dumbledore's Army". Atau dalam bahasa Indonesia "Laskar Dumbledore".
Luna adalah sahabat dari Harry dan Ginny, yang menamakan nama tengah anak mereka "Luna", yaitu Lily Luna Potter. Ia ikut bersama Harry bersama Hermione,Ron,Neville,dan Ginny ke departermen misteri, untuk menyelamatkan Sirius Black, ayah baptis Harry.
Luna sempat ditahan oleh Walden Macnair, salah seorang pelahap maut, saat pertempuran departermen misteri.
< Luna dengan gaun kuning, di pernikahan Fleur dan Bill.
Luna di pesta Slughorn >
Mohon maaf jika ada kesalahan ketik.
Sumber: Dari berbagai sumber.
Senin, 05 Maret 2012
Minggu, 19 Februari 2012
Pusi,dimana kau?
Naima memiliki seekor kucing betina.Namanya Pusi.Pusi berbulu belang oranye,putih,dan hitam.Pusi hadiah dari Ibunya saat ia ulang tahun yang kesembilan tahun lalu.Pusi sangat lucu dan patuh.Dulu saat diberikan Ibunya,Pusi masih kecil.Kini ia sudah dewasa.Naima sangat menyayanginya.Setiap pulang sekolah,Naima selalu bermain dengan Pusi.Namun,akhir-akhir ini Naima jarang bermain dengan Pusi.Ya,ulangan-ulangan sedang banyak.Naima lebih sering belajar di rumah Diana,atau Lisa,atau Tania.
Namun hari ini Naima teringat tentang Pusi.Ia mencari ke sana kemari.Namun Pusi tidak ada.
"Pus..Pusi.Kamu dimana?Pusi?"Naima memanggil-manggil nama Pusi.Namun yang dipanggil tidak juga datang.
Naima jadi khawatir.Aduh,bagaimana kalau Pusi di ambil orang?Atau,kalau dia bermain di jalan raya?Uuuh,Naima jadi sangat khawatir.Naima akhirnya bertanya kepada Ibunya.
"Bu,lihat Pusi tidak,Bu?"tanya Naima.
"Lo?Ibu tidak melihat Pusi.Mungkin Pusi keluar rumah.Soalnya tadi Ibu melihat ada bayangan yang keluar rumah.Ibu kira itu kamu,"jawab Ibu.
Aduuuh,Naima jadi tambah khawatir.Ia akhirnya mengambil sepedanya.Ya,Naima akan berkeliling kompleks untuk mencari Pusi.
"Bu,Naima cari Pusi diluar dulu ya,Bu.Naik sepeda,"sahut Naima.
"Iya!Jangan kemalaman!Hati-hati!"pesan Ibunya dari dalam.
Ia mulai menyusuri kompleks.Ia teringat sesuatu.Pusi kan,suka bermain di rumah Tania,Mila,atau Siska.Karena mereka memiliki kucing juga.Pusi suka sekali bermain dengan mereka.Ya,akhirnya,Naima lalu pergi ke rumah Tania dulu.
"Pusi?Tidak ada,kok.Malah aku kangen sama Pusi.Di mana sih, kucing manis itu?"jawab Tania.
Tanpa banyak omong,Naima meluncur ke rumah Mila.Mila memberi jawaban yang sama dengan Tania.Katanya,Pusi tidak main ke rumah Mila.Wina saja ada di rumah sakit hewan karena sakit.Harapan terakhir,Siska.Namun Naima kembali kecewa dengan jawaban Siska.Katanya,Pusi tidak main ke rumahnya.Naima sangat kecewa.Ia hampir menangis memikirkan nasib Pusi.
"Hmm,kucing pintar.Bulumu bagus sekali ya,oranye,hitam,dan putih,” Terdengar suara anak perempuan dari sebuah rumah.
Naima kaget.Ia mengintip.Pusi!Tapi tidak hanya dia sendiri,banyak sekali kucing di rumah itu.Naima lalu masuk dengan hati-hati.
“Maaf...” kata Naima.
Anak perempuan itu menoleh,kemudian ia tersenyum.”Iya,ada apa,ya?”tanyanya.
“Kucing itu...Dia kucing milikku.Kucingku hilang,dan ia sama persis dengan kucing ini,” jawab Naima.
Pusi yang mendengar suara Naima menoleh.Ia lalu meloncat ke arah Naima dengan senang.
“Pusi!”Naima sangat senang.
Anak perempuan itu tersenyum.”Namaku Lina.Aku menemukannya tadi di halamanku sedang bermain dengan kucing-kucing milikku.”ujarnya.
Naima tersenyum.”Aku Naima.Terima kasih ya telah memberi makan Pusi,” ucap Naima senang.
Lina ikut tersenyum.”Iya,aku rasa,kucingmu butuh teman.Ia senang sekali tadi bermain di sini,” kata Lina.
“Sungguh?Aku rasa iya.Tapi...Kucingmu sebanyak ini?” tanya Naima.
Lina mengangguk.”Kucing-kucing ini dijual.Siapa saja boleh beli.Harganya murah kok.Tapi,khusus buat kamu,aku kasih gratis kalau kamu mau ambil teman buat Pusi,” kata Lina ramah.
Naima tersenyum senang.”Terima kasih,tapi,nanti kamu rugi,enggak ah,” tolak Naima.Lagipula kita kan baru saling kenal.
“Enggak apa-apa kok.Aku enggak rugi kok.Lagipula aku hanya buat iseng aja.Cuma buat tambahan.Ambil aja satu,enggak apa-apa.” ujar Lina.
Naima tersenyum.”Aku enggak mau.Aku cuma ingin,Pusi boleh bermain di sini setiap hari.Boleh kan?”tanya Naima.
Lina mengangguk.”Boleh boleh!Aku akan senang sekali.Soalnya Pusi lucu banget!Rawat Pusi baik-baik ya,Nai!” kata Lina.
Naima mengangguk.”Aku pulang dulu ya,Lin.Terima kasih!” seru Naima.
Lina mengangguk.Naima lalu menaruh Pusi di keranjang sepedanya.Kemudian ia bersepeda pulang dengan hati gembira.
Namun hari ini Naima teringat tentang Pusi.Ia mencari ke sana kemari.Namun Pusi tidak ada.
"Pus..Pusi.Kamu dimana?Pusi?"Naima memanggil-manggil nama Pusi.Namun yang dipanggil tidak juga datang.
Naima jadi khawatir.Aduh,bagaimana kalau Pusi di ambil orang?Atau,kalau dia bermain di jalan raya?Uuuh,Naima jadi sangat khawatir.Naima akhirnya bertanya kepada Ibunya.
"Bu,lihat Pusi tidak,Bu?"tanya Naima.
"Lo?Ibu tidak melihat Pusi.Mungkin Pusi keluar rumah.Soalnya tadi Ibu melihat ada bayangan yang keluar rumah.Ibu kira itu kamu,"jawab Ibu.
Aduuuh,Naima jadi tambah khawatir.Ia akhirnya mengambil sepedanya.Ya,Naima akan berkeliling kompleks untuk mencari Pusi.
"Bu,Naima cari Pusi diluar dulu ya,Bu.Naik sepeda,"sahut Naima.
"Iya!Jangan kemalaman!Hati-hati!"pesan Ibunya dari dalam.
Ia mulai menyusuri kompleks.Ia teringat sesuatu.Pusi kan,suka bermain di rumah Tania,Mila,atau Siska.Karena mereka memiliki kucing juga.Pusi suka sekali bermain dengan mereka.Ya,akhirnya,Naima lalu pergi ke rumah Tania dulu.
"Pusi?Tidak ada,kok.Malah aku kangen sama Pusi.Di mana sih, kucing manis itu?"jawab Tania.
Tanpa banyak omong,Naima meluncur ke rumah Mila.Mila memberi jawaban yang sama dengan Tania.Katanya,Pusi tidak main ke rumah Mila.Wina saja ada di rumah sakit hewan karena sakit.Harapan terakhir,Siska.Namun Naima kembali kecewa dengan jawaban Siska.Katanya,Pusi tidak main ke rumahnya.Naima sangat kecewa.Ia hampir menangis memikirkan nasib Pusi.
"Hmm,kucing pintar.Bulumu bagus sekali ya,oranye,hitam,dan putih,” Terdengar suara anak perempuan dari sebuah rumah.
Naima kaget.Ia mengintip.Pusi!Tapi tidak hanya dia sendiri,banyak sekali kucing di rumah itu.Naima lalu masuk dengan hati-hati.
“Maaf...” kata Naima.
Anak perempuan itu menoleh,kemudian ia tersenyum.”Iya,ada apa,ya?”tanyanya.
“Kucing itu...Dia kucing milikku.Kucingku hilang,dan ia sama persis dengan kucing ini,” jawab Naima.
Pusi yang mendengar suara Naima menoleh.Ia lalu meloncat ke arah Naima dengan senang.
“Pusi!”Naima sangat senang.
Anak perempuan itu tersenyum.”Namaku Lina.Aku menemukannya tadi di halamanku sedang bermain dengan kucing-kucing milikku.”ujarnya.
Naima tersenyum.”Aku Naima.Terima kasih ya telah memberi makan Pusi,” ucap Naima senang.
Lina ikut tersenyum.”Iya,aku rasa,kucingmu butuh teman.Ia senang sekali tadi bermain di sini,” kata Lina.
“Sungguh?Aku rasa iya.Tapi...Kucingmu sebanyak ini?” tanya Naima.
Lina mengangguk.”Kucing-kucing ini dijual.Siapa saja boleh beli.Harganya murah kok.Tapi,khusus buat kamu,aku kasih gratis kalau kamu mau ambil teman buat Pusi,” kata Lina ramah.
Naima tersenyum senang.”Terima kasih,tapi,nanti kamu rugi,enggak ah,” tolak Naima.Lagipula kita kan baru saling kenal.
“Enggak apa-apa kok.Aku enggak rugi kok.Lagipula aku hanya buat iseng aja.Cuma buat tambahan.Ambil aja satu,enggak apa-apa.” ujar Lina.
Naima tersenyum.”Aku enggak mau.Aku cuma ingin,Pusi boleh bermain di sini setiap hari.Boleh kan?”tanya Naima.
Lina mengangguk.”Boleh boleh!Aku akan senang sekali.Soalnya Pusi lucu banget!Rawat Pusi baik-baik ya,Nai!” kata Lina.
Naima mengangguk.”Aku pulang dulu ya,Lin.Terima kasih!” seru Naima.
Lina mengangguk.Naima lalu menaruh Pusi di keranjang sepedanya.Kemudian ia bersepeda pulang dengan hati gembira.
Panen Sayuran
Keluarga Kelinci Telinga Biru sangat bergembira.Panen wortel dan kentang mereka melimpah ruah.Ya,sangat cukup untuk persediaan musim dingin yang akan datang.
"Ayah,aku boleh ikut ke ladang?" tanya Lici,si anak tertua.
"Aku juga ya Ayah," sambung Ciko,si anak tengah.
Ayah Kelinci mengangguk."Boleh boleh,tapi pakai dulu mantel kalian.Diluar sudah mulai dingin," jawabnya.
Lici dan Ciko lalu bergegas memakai mantel mereka.Lalu mengikuti Ayah Kelinci pergi ke ladang.Ketiga kelinci itu buru-buru mengambil gerobak mereka.Juga cangkul.Mereka memanen wortel dan kentang sambil bernyanyi-nyanyi ria.Para hewan pemilik ladang sebelah mereka mulai berdatangan.Ada Robi Rusa,si pemilik ladang seledri.Mira Merak,si pemilik ladang singkong.Dan masih banyak lagi.
"Panen kita kali ini,banyak sekali ya!"komentar Mira Merak.
"Ya ya ya! Matahari bersinar baik,dan hujan muncul dengan teratur," Lici mengiyakan.
"Cukup untuk persediaan musim dingin!" sahut Robi Rusa.
"Betul!" seru Ciko.
Tak lama kemudian,semua sayuran selesai dipanen."Wah! Rasanya cepat sekali!" seru Ciko kagum.
Ayah Kelinci tersenyum."Itu karena kau mengerjakannya dengan semangat dan dengan hati riang," kata Ayah Kelinci.
Ayah Kelinci,Lici,dan Ciko lalu menaruh semua wortel dan kentang di gerobak.Mereka mendorong ketiga gerobak itu dengan gembira.Mereka sudah hampir sampai.Namun,semak-semak bergemirisik entah ada apa.
"Ayah,apa itu?" tanya Lici takut.
Ayah Kelinci lalu berjalan ke semak-semak.Ketika dilihat,ternyata si Mosi Tikus.
"Mosi! Sedang apa kau disini?" tanya Ayah Kelinci.
Mosi tampak ketakutan."Aku lapar,aku tidak punya ladang ataupun keluarga," jawab Mosi sedih.
Ayah Kelinci,Lici,dan Ciko merasa iba."Masuklah dulu,ayo kita makan," ajak Ayah Kelinci.
Mosi tampak gembira.Ia lalu masuk bersama Ayah Kelinci,Lici,dan Ciko.
"Ah,kalian sudah pulang!" sambut Ibu Kelinci.
"Ibu,lihat ada Mosi!" seru Cici,anak termuda.
"Wah iya! Ayo kita makan bersama-sama,Mosi!" ajak Ibu Kelinci.
Mereka lalu makan sup wortel dan telur kentang.Hmm,enaknya makan sup dan telur yang hangat dan lezat ditengah udara dingin.Akhirnya,Mosi lalu menjadi anggota keluarga Kelinci Telinga Biru.Bahagianya Mosi.
Sabtu, 18 Februari 2012
Kebun Buah Ajaib
Rina sedang berlibur ke rumah sepupunya di desa.Kanya dan Dion,itulah nama kedua sepupunya itu.Pagi hari,Kanya dan Dion sudah berloncat-loncat di kasur Rina sambil berteriak.
"Hei! Bangun pemalas! Sudah pagi!" seru mereka.
"Hooaaah,ini kan hari libur," gerutu Rina.
"Kamu rugi lo,kalau bangun siang.Kita kan,mau kebukit!" kata Kanya.
Rina akhirnya bangun.Ia mengambil handuk dan langsung mandi.Setelah mandi,Rina makan bersama kedua sepupu dan om tantenya.Orang tuanya memang tidak ikut.
"Ayo kita ke bukit!" ajak Dion.
"Oke! Yang tertinggal,rugi!" sambung Kanya sambil berlari meninggalkan Rina dan Dion.
"Hei! Tunggu kami!" seru Rina sambil mengejar Kanya,disusul Dion.
Rina,Kanya,dan Dion berlari menaiki bukit.Udaranya segar sekali.Tiba-tiba... BRUUK! Rina tersandung batu.Kanya dan Dion bergegas membantu Rina.
"Rina,kamu gak apa-apa?" tanya Kanya.
"Aku gak.." Rina tak melanjutkan ucapannya.
Ia melihat sesuatu disela-sela batu kecil.Ia lalu mengambilnya.Ternyata,sebuah peta!.
"Eh,ini peta? Peta apa ya?" tanya Rina.
Kanya dan Dion mengamati peta itu."Gak tahu! Tapi,kayaknya ini peta suatu tempat yang menyenangkan,deh!" komentar Kanya.
"Kita ikuti jalan di peta ini yuk!" ajak Dion.
Rina dan Kanya setuju.Mereka lalu berjalan mengikuti jalan di peta itu.Ternyata,tempat akhir peta itu adalah sebuah kebun buah yang sangat luas.Banyak sekali buah disitu.Anehnya,semua buah itu sangat besar! Lebih besar dari ukuran normal.Rasanya,hampir semua buah ada disitu.Ada apel,jeruk,durian,semangka,melon... Bahkan buah matoa pun ada!.
"Wow,ini ajaib!" seru Rina kagum.
"Aku baru melihatnya," ujar Kanya.
"Hmm,rasanya aku jadi lapar.." gumam Dion.
Ketiga anak itu tak sadar sedang diawasi.Sepasang kurcaci! Diam-diam mereka mengintip Rina,Kanya,dan Dion.Dengan hati-hati,mereka menyapa Rina,Kanya,dan Dion.
"Halo.." sapa kurcaci laki-laki.
Rina,Kanya,dan Dion terkejut.Mereka bersiap untuk lari.Namun,sepasang kurcaci itu mencegahnya.
"Jangan pergi! Kami tak bermaksud jahat,kami hanya ingin berkenalan saja kok.." kata kurcaci perempuan.
Rina,Kanya,dan Dion dengan takut-takut mendekat.Lalu memperkenalkan diri.Nama sepasang kurcaci itu ternyata Molen dan Piri-Piri.Mereka mengajak Rina,Kanya,dan Dion masuk ke rumah mereka.Piri-Piri menyajikan potongan semangka untuk mereka.Rina,Kanya,dan Dion melahap melon itu dengan lahap.
"Hmm,rasanya segar dan lezat sekali," puji Dion.
"Iya,rasanya aku belum pernah makan melon seenak ini," sambung Rina.
Molen dan Piri-Piri tersenyum."Terima kasih.Sebelumnya,belum ada manusia yang datang kemari," kata Molen.
"Hmm,kebun buah kalian,bagus sekali.Buahnya tampaknya sangat lezat," ujar Kanya.
"Kalau kalian ingin mencoba buahnya,boleh saja.Silahkan dicoba," kata Piri-Piri.
"Sungguh? Boleh kami bawa beberapa untuk oleh-oleh?" tanya Dion.
Molen dan Piri-Piri mengangguk."Boleh saja,silahkan bawa.Kami juga tak habis memakan buah itu," jawab Molen.
Rina,Kanya,dan Dion tersenyum gembira.Setelah memakan melon itu,Rina,Kanya,dan Dion memetik beberapa buah ke dalam keranjang.Mereka akan membawakannya untuk paman dan bibi Rina.Setelah memetik buah,Rina,Kanya,dan Dion pamit pulang.
"Kami pulang dulu,ya.Orang tua kami,nanti mencari-cari kami," pamit Kanya dan Dion.
"Iya,kami pamit dulu ya,Molen,Piri-Piri.Terima kasih atas buahnya," sambung Rina.
Molen dan Piri-Piri mengangguk."Ya ya ya,kapan-kapan main kesini lagi ya!" pinta Piri-Piri.
"Oke!" sahut Rina,Kanya,dan Dion kompak.
Mereka lalu pulang sambil melambai kepada Molen dan Piri-Piri,yang membalas lambaian mereka.Pengalaman itu,tak akan mereka lupakan.
*****
Jika Ada kesamaan nama atau tempat mohon dimaafkan dan tidak sengaja :P
"Hei! Bangun pemalas! Sudah pagi!" seru mereka.
"Hooaaah,ini kan hari libur," gerutu Rina.
"Kamu rugi lo,kalau bangun siang.Kita kan,mau kebukit!" kata Kanya.
Rina akhirnya bangun.Ia mengambil handuk dan langsung mandi.Setelah mandi,Rina makan bersama kedua sepupu dan om tantenya.Orang tuanya memang tidak ikut.
"Ayo kita ke bukit!" ajak Dion.
"Oke! Yang tertinggal,rugi!" sambung Kanya sambil berlari meninggalkan Rina dan Dion.
"Hei! Tunggu kami!" seru Rina sambil mengejar Kanya,disusul Dion.
Rina,Kanya,dan Dion berlari menaiki bukit.Udaranya segar sekali.Tiba-tiba... BRUUK! Rina tersandung batu.Kanya dan Dion bergegas membantu Rina.
"Rina,kamu gak apa-apa?" tanya Kanya.
"Aku gak.." Rina tak melanjutkan ucapannya.
Ia melihat sesuatu disela-sela batu kecil.Ia lalu mengambilnya.Ternyata,sebuah peta!.
"Eh,ini peta? Peta apa ya?" tanya Rina.
Kanya dan Dion mengamati peta itu."Gak tahu! Tapi,kayaknya ini peta suatu tempat yang menyenangkan,deh!" komentar Kanya.
"Kita ikuti jalan di peta ini yuk!" ajak Dion.
Rina dan Kanya setuju.Mereka lalu berjalan mengikuti jalan di peta itu.Ternyata,tempat akhir peta itu adalah sebuah kebun buah yang sangat luas.Banyak sekali buah disitu.Anehnya,semua buah itu sangat besar! Lebih besar dari ukuran normal.Rasanya,hampir semua buah ada disitu.Ada apel,jeruk,durian,semangka,melon... Bahkan buah matoa pun ada!.
"Wow,ini ajaib!" seru Rina kagum.
"Aku baru melihatnya," ujar Kanya.
"Hmm,rasanya aku jadi lapar.." gumam Dion.
Ketiga anak itu tak sadar sedang diawasi.Sepasang kurcaci! Diam-diam mereka mengintip Rina,Kanya,dan Dion.Dengan hati-hati,mereka menyapa Rina,Kanya,dan Dion.
"Halo.." sapa kurcaci laki-laki.
Rina,Kanya,dan Dion terkejut.Mereka bersiap untuk lari.Namun,sepasang kurcaci itu mencegahnya.
"Jangan pergi! Kami tak bermaksud jahat,kami hanya ingin berkenalan saja kok.." kata kurcaci perempuan.
Rina,Kanya,dan Dion dengan takut-takut mendekat.Lalu memperkenalkan diri.Nama sepasang kurcaci itu ternyata Molen dan Piri-Piri.Mereka mengajak Rina,Kanya,dan Dion masuk ke rumah mereka.Piri-Piri menyajikan potongan semangka untuk mereka.Rina,Kanya,dan Dion melahap melon itu dengan lahap.
"Hmm,rasanya segar dan lezat sekali," puji Dion.
"Iya,rasanya aku belum pernah makan melon seenak ini," sambung Rina.
Molen dan Piri-Piri tersenyum."Terima kasih.Sebelumnya,belum ada manusia yang datang kemari," kata Molen.
"Hmm,kebun buah kalian,bagus sekali.Buahnya tampaknya sangat lezat," ujar Kanya.
"Kalau kalian ingin mencoba buahnya,boleh saja.Silahkan dicoba," kata Piri-Piri.
"Sungguh? Boleh kami bawa beberapa untuk oleh-oleh?" tanya Dion.
Molen dan Piri-Piri mengangguk."Boleh saja,silahkan bawa.Kami juga tak habis memakan buah itu," jawab Molen.
Rina,Kanya,dan Dion tersenyum gembira.Setelah memakan melon itu,Rina,Kanya,dan Dion memetik beberapa buah ke dalam keranjang.Mereka akan membawakannya untuk paman dan bibi Rina.Setelah memetik buah,Rina,Kanya,dan Dion pamit pulang.
"Kami pulang dulu,ya.Orang tua kami,nanti mencari-cari kami," pamit Kanya dan Dion.
"Iya,kami pamit dulu ya,Molen,Piri-Piri.Terima kasih atas buahnya," sambung Rina.
Molen dan Piri-Piri mengangguk."Ya ya ya,kapan-kapan main kesini lagi ya!" pinta Piri-Piri.
"Oke!" sahut Rina,Kanya,dan Dion kompak.
Mereka lalu pulang sambil melambai kepada Molen dan Piri-Piri,yang membalas lambaian mereka.Pengalaman itu,tak akan mereka lupakan.
*****
Jika Ada kesamaan nama atau tempat mohon dimaafkan dan tidak sengaja :P
Langganan:
Postingan (Atom)